Resensi Buku: Cermin (Aku Melihatmu, Apa Kau Melihatku?)


TUJUH KISAH HOROR



Ini pertama kalinya saya membaca noomic, yaitu novel ataupun kumpulan cerita yang ilustrasinya memakai konsep komik. Buku bersampul oranye ini, bergenre horor. Dikhususkan untuk anak-anak, tapi bagi orang dewasa seperti saya yang membacanya, cukup membuat bulu kuduk berdiri. Saya memang penakut. 

Ada tujuh kisah dalam buku ini:
1.      Dilarang Memotret di Sini
Apa yang ada dipikiranmu ketika membaca judul ini? Ya, benar, pasti berkaitan dengan museum. Sudah menjadi rahasia bersama kalau museum sering dijadikan tempat angker. Tapi tokoh utama ini tidak memfoto. Lalu apa yang terjadi kepadanya? Kenapa dia tertimpa kemalangan?
2.      Promo
Tentang seorang anak yang menaruh curiga terhadap koran yang selalu datang berturut-turut. Ini merupakan salah satu cerita rumit di kumpulan cerita ini. Plot dan alur saya rasa aman-aman saja, karena kalau dilihat dari gaya bahasanya, buku ini cocok dibaca oleh anak sekitar berusia 12 tahun ke atas.
3.      Sang Maestro
Seorang anak tidak sengaja diajak menonton pesulap kelas dunia melakukan aksinya secara live. Awalnya anak itu hanya ingin membuktikan desas-desus yang beredar di luar, mengatakan kalau si pesulap memakai jin di setiap aksinya. Namun, suatu hal buruk terjadi padanya.
4.      Pelangi Tanpa Ungu
Cerita ini merupakan favorit saya. Selain karena menyuguhkan suasana horor paling terasa, pada cerita ini juga tokohnya bisa memberikan kebaikan pada sang hantu, bukan seorang anak yang selalu ketakutan dan merasa terancam.
5.      Kafe Biru Langit
Tentang seorang anak yang melihat rahasia dibalik kesuksesan di suatu kafe. Apa yang dilihatnya? Bisakah dia menghentikan semua itu?
6.      Kitty
Konon, desas-desus yang beredar mengatakan apabila Kitty (kucing kampung) berkunjung selama tiga hari berturut-turut di suatu rumah, akan ada kabar meninggal dunia di rumah tersebut. Mereka mengatakan kalau Kitty adalah jelmaan iblis yang siap mencabut nyawa. Apakah cerita itu benar adanya ataukah hanya bualan saja?
7.      Cermin
Pada sebuah cermin, tokoh utama sedang melihat tiga hantu getayangan yang sedang mencari ibu mereka. Sang kakak bernama Brenda, memberikan jepitan rambut kepada tokoh tersebut.




Saya tidak bisa mengatakan kalau saya puas membaca buku ini. Karena ketujuh cerita tersebut hanya berpusat kepada hantu-hantu yang selalu digambarkan jahat, selalu mengganggu, suka menakut-nakuti, dan segala hal umum yang sudah kita ketahui bersama. Singkatnya, cerita ini mainstreams bagi saya. Kurang memenuhi ekspetasi saya. Kenapa tidak menggali sesuatu lain dari hantu?




Gaya bahasa penulis sangat kuat. Bahkan ketujuh judul di atas terasa seperti satu tokoh, padahal berbeda-beda. Semisal kalau kumpulan cerita ini memakai POV 3, maka saya rasa aman-aman saja. Namun, karena ini merupakan kumpulan cerita bersudut pandang satu dan setiap anak adalah pribadi berbeda, maka saya sedikit kecewa.


Identitas Buku:
Judul: Cermin (Aku Melihatmu, Apa Kau Melihatku?)
Penulis: Triani Retno A.
Komikus: Aditya Novianto
Penerbit: Anak Kita
Cetakan: Pertama, 2014
ISBN: 602-286-017-2
Tebal: 128 Halaman  

Posting Komentar

0 Komentar