resensibuku
(Book Review) Beranda Kenangan di Cabaca
MENYAPA MASA LALU
Masa lalu bagi sebagian orang merupakan momok yang tidak ingin disapa. Karena pada sebagian orang itu, masa lalu tak lebih hanya sekadar tangan-tangan hitam yang meremas-remas pikiran untuk memberikan rasa sakit.
Begitulah kiranya yang dirasakan Yasmin. Dia tidak pernah menyangka kalau masa lalunya adalah pil pahit yang ingin dilupakan.
Kejadian itu dimulai pada Mei 1998, saat terjadi baku tembak dengan sasaran para demonstran, dan beberapa kota mengalami kericuhan, seperti pengerusakan dan pemerkosaan. Di situlah, di saat yang tidak pernah dibayangkan oleh Yasmin sebelumnya, dia harus kehilangan keperawanannya dengan tragis serta melihat kematian sang mama yang memilukan.
Hilang sudahlah segala pengharapan Yasmin. Dia menjadi sosok patung hidup yang tidak merasakan dunia lagi. Yasmin sakit. Baginya, dunia adalah tempat kesengsaraan. Baginya, dunia telah mengambil orang-orang kesayangannya: mama dan Kuncoro.
Itulah sekelumit awal permasalahan Yasmin bermula. Sampai akhir hayat, Yasmin mungkin akan menjadi gila andaikan tidak ada orang-orang yang membuatnya bangkit: papa dan juga para aktivis. Yasmin mulai belajar untuk berdamai dengan diri sendiri dan menyapa masa lalunya yang kelam.
Namun, ketika Yasmin mulai bangkit serta ingin mengejar cita-citanya menjadi reporter, serangkaian kenyataan harus dihadapinya. Kemudian sebuah pemikiran muncul dalam pikirannya: identitas apakah yang patut disalahkah? Menjadi keturunan Tiongkok atau perempuan?
Novel ini bercerita tentang bagaimana perjuangan Yasmin dalam melanjutkan hidup. Di sini, penulis juga menyisipkan kisah-kisah wanita lainnya, misalnya Ayu, Komang, Ketut, dan lainnya, yang sama-sama memiliki sebuah kisah kelam di masa lalu.
Secara keseluruhan saya cukup menikmati novel ini. Dari membaca novel ini, saya bisa melihat betapa suramnya Mei 1998. Walaupun, saya sedikit kecewa dengan kisah-kisah wanita lainnya (Ayu, Komang, dan Ketut, yang belum menemukan kisah akhir). Penulisnya pun mengakui hal tersebut. Mungkin suatu hari nanti, penulis akan menyelesaikan kisah wanita-wanita itu di lain ceritanya. Semoga saja.
Novel ini (Beranda Kenangan) bisa kalian baca di cabaca.id atau unduh aplikasinya di playstore. Cabaca sendiri merupakan platform baca novel gratis yang mengusung sistem mayor, yakni dengan menyeleksi naskah-naskah yang masuk untuk ditampilkan di platformnya.
Di Cabaca, kalian akan menemukan banyak varian genre, salah satunya teenlit romantis, seperti novel saya yang berjudul Pacaran.
Identitas Buku:
Judul Asli : Beranda Kenangan
Penulis : Putu Felisia
Penerbit : Cabaca
Posting Komentar
0 Komentar