drakor
Ulasan Drakor: Just Between Lovers
SEPERTI HALNYA KEGELAPAN, KETIDAKBAHAGIAAN JUGA TAK
ABADI
Setiap manusia
pasti mengalami ketidakbahagiaan. Bila perasaan itu datang, pikiran-pikiran buruk serta
negatif pun menyerang. Kita pasti pernah mengalaminya. Sekali atau mungkin
beberapa kali dalam kehidupan dan rasanya tentu saja, tidak pernah mengenakan.
Begitu juga yang
dirasakan oleh Lee Gang Doo (Lee Junho), Han Moon Soo, Seo Joo Woon, Na Moon He
dan pemeran lainnya. Karena gedung runtuh, hal-hal bahagia dalam kehidupan
mereka, seolah-olah sirna begitu saja, bagai uap air yang hilang di atas
langit.
Lee Gang Doo
harus kehilangan ayahnya; melepaskan cita-cita sebagai pesepak bola karena
kakinya mengalami cedera; harus menerima kenyataan kalau ibunya meninggal; dan
dia harus berjuang keras untuk kehidupannya sendiri beserta kehidupan adik
perempuannya.
Sementara Han
Moon Soo, bertahun-tahun lamanya tenggelam pada rasa bersalah atas meninggalnya
Yoon Soo, adiknya, pada kecelakaan mal tersebut; keluarganya berantakan; ayah
dan ibu Moon Soo tidak pernah akur lagi; dan Moon Soo harus berpura-pura kuat
agar ibunya yang senantiasa menderita karena meninggal adik Moon Soo, bisa
bangkit suatu hari nanti.
Sepanjang drama ini, kehidupan demi kehidupan berat harus mereka jalani.
Mereka hidup hanya untuk mati.
Mungkin drama ini sepenuhnya penuh kesedihan, apabila tidak ada sook Ahn
Sang Man di sana. Ahn Sang Man digambarkan sebagai sosok polos yang sangat
mencintai Lee Gang Doo. Dia selalu memanggil Gang Doo dengan sebutan Hyung
(kakak laki-laki) walaupun Sang Man lebih tua darinya. Sosoknya yang kekanakan,
bisa menghibur Gang Doo.
Ada dua sosok lagi yang sangat kuat di sini: si nenek dan noona pemilik
bar. Banyaknya kesedihan dalam hidup keduanya, senantiasa membuat Gang Doo
berkonsultasi banyak hal.
Secara keseluruhan, tidak ada hal mengecewakan di drama ini (bagi saya).
Akting-nya maksimal—terutama Junho—saya menyukai ketulusan yang terpancar dari
wajahnya. Saya juga tidak menemukan cacat logika. Mulus saja. Plot-plotnya
memang mudah ditebak, tapi alur maju mundurnya sangat bagus. Tidak membuat
bosan, jika dilihat dari berapa lama durasinya.
Just Between Lovers, merupakan salah satu drama rekomendasi saya. Drama
ini tidak hanya menghibur, melainkan sarat akan makna. Banyak sekali
kalimat-kalimat indah yang bisa dipetik dari omongan tokohnya.
Saya sendiri tidak selalu terpicu oleh jumlah ranting. Di JTBC, Korea Selatan, drama ini memang memiliki ranting rendah, tapi seperti hal yang
sudah saya katakan, ini salah satu drama masterpiece.
Tidak mudah memang dalam menghadapi ketidakbahagiaan. Hati kita akan
merasa sesak, kita selalu beranggapan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat
mengerti kita, kita merasa kesepian, selalu menangis, dan segala perasaan buruk
lainnya.
Namun, apabila kita sadari, secara tidak langsung kita membuat penjara
ketidakbahagiaan kepada diri sendiri. Seperti dua tokoh utama dalam drama ini,
mereka berlarut-larut dengan kesedihan serta tidak pernah keluar dari perasaan
ketidakbahagiaan yang membelenggu diri mereka. Pada akhirnya, semua akan
kembali kepada, seberapa bisa kamu atau mungkin saya bisa berdamai dengan diri
sendiri? Seberapa bisa kita memaafkan kesalahanan yang kita perbuat terhadap
diri kita sendiri? Itulah kuncinya.
Untunglah drama ini berakhir bahagia. Setidaknya mereka sudah mengetahui
bahwa tidak ada keabadian dalam kehidupan ini: entah bahagia, entah
ketidakbahagiaan, entah gelap, entah pagi, entah dingin, ataupun panas, semua
akan datang bergantian.
Identitas
Drakor:
Judul: Just
Between Lovers
Judul Lain: Just
Lovers
Rain or Shine
Geunyang
Saranghaneun Sai
Sutradara: Kim
Jin Won
Skenario: Yoo Bo
Ra
Genre: Asmara,
Melodrama
Durasi: 16
episode (per episode 70 menit)
Pemain: Lee
Junho, Woo Jin Ah, Kang Han Na, Lee Ki Woo
Tahun Rilis:
Desember 2017
Rating: 2%
Posting Komentar
0 Komentar