Review Book: Perempuan Bersampur Merah

TRAGEDI 1998 DAN SAMPUR MERAH

 


Kisah ini dimulai dari Sari yang melihat pembunuhan kejam Bapaknya. Sedih. Begitulah perasaan Sari. Namun, sebagai seorang anak kecil, Sari tidak bisa melawan para orang kampung. Ketika Bapaknya diseret, Sari hanya dapat menangis dan meronta.

Dalam buku ini menceritakan bagaimana perjuangan Sari kecil demi menyikap kematian Bapak. Dengan bekal ingatan, Sari mulai mencatat nama-nama orang yang datang ke rumahnya malam itu. Nama mereka ditulis di secarik kertas. Bersama dua orang sahabatnya, Rama dan Ahmad, Sari pun mencari satu demi satu alasan pembunuhan. Hingga Sari pun harus rela belajar menari gandrung untuk bisa mengorek informasi.

Secara keseluruhan, novel ini memiliki ide yang cukup unik, yakni tentang penyingkapan kematian atas tragedi 1998, yang membunuh para dukun santet. Tema lokalitas adalah yang saya suka.

Hanya saja, sebagai pembaca, ada beberapa unek-unek. Beberapa bab awal, ketika penulis menggunakan POV 1 untuk tokoh Sari yang masih anak-anak, saya rasa gaya bahasanya terlalu tinggi. Kemampuan berbahasa seorang anak dan orang dewasa sangatlah berbeda. Ada beberapa kalimat juga yang saya belum bisa menggambarkan pemikiran seorang anak pada umumnya.

Kemudian untuk detailnya, saya merasa juga belum tergali dengan baik. Namun, kamu bisa membaca buku ini untuk membunuh waktu luangmu.

Untuk kamu yang menyukai cerita remaja, kamu bisa membaca novel saya yang berjudul Withered and Blossomed di Cabaca. 

 

 

Identitas Buku:

Judul Asli        : Perempuan Bersampur Merah

Penulis            : Intan Andaru

Penerbit         : PT. Gramedia Pustaka Utama

Cetakan          : I, Tahun 2019

Halaman         : 216

ISBN Digital    : 9786020621968


Posting Komentar

0 Komentar