Resensi Novel: Laut Bercerita karya Leila S. Chudori, Terbitan KPG

 Perjuangan Demi Perbedaan

 



Laut Bercerita adalah novel yang mengkisahkan tentang para aktivis mahasiswa yang dihilangkan secara paksa ketika masa pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto. Ketika itu, pemerintahan sangat diktator, banyak korupsi dan publik tidak diberi kebebasan dalam berekspresi.

Para aktivis mahasiswa ingin mengubah itu semua. Mereka mengadakan demo dan bersuara lantang. Pun, mereka juga mendiskusikan buku-buku yang dianggap terlarang oleh mereka. Karena pergerakan mereka semakin besar, pemerintahan pun mengambil keputusan untuk menghilangkan para mahasiswa itu.

Laut Bercerita ditulis dalam dua sudut berbeda, yaitu Laut dan Asmara, dua kakak beradik yang mengambil peran dalam mewujudkan Indonesia lebih baik.

Sebagai seorang mahasiswa sastra yang mempunyai sejuta impian untuk Indonesia, Laut pun masuk dalam gerakan aktivis. Namun, kematian yang akhirnya ditemukan oleh Laut. Saya sangat suka pada bagian awal Laut bercerita bagaimana dia seakan berkata kepada terumbu karang di laut, tempat dirinya dilemparkan dan kemudian kembali ke masa-masa lalu ketika dirinya sebelum disekap.

Bagian Asmara sendiri yaitu menceritakan saat Laut tidak diketahui keberadaannya. Selaku adik, dia sangat kehilangan, terlebih dia harus menghadapi orang tua yang senantiasa menghidupkan Laut di hati dan pikiran. Pada bagian Asmara ini, saya banyak sekali menangis. Kehilangan paling menyedihkan adalah tidak tahu di mana tempat seseorang itu dimakamkan.

Setelah membaca novel ini, saya teringat perkataan Ibu, “Hati-hati dengan apa yang kamu tulis. Bagaimana kalau kamu dipenjara?”

Barangkali masa Orde Baru meninggalkan bekas luka pada semua orang.

Secara keseluruhan saya sangat menyukai novel Laut Bercerita. Demi perbedaan kita harus berjuang keras dan barangkali juga meminta balasan seperti kehilangan mimpi, kehilangan keluarga, kehilangan orang terkasih atau bahkan kehilangan nyawa. Kita patut berterima kasih kepada mereka yang telah melengserkan masa Orde Baru dan menjadikan negeri ini demokratis.

Posting Komentar

0 Komentar