Resensi Novel: Sixtive di Platform Cabaca
Pesta Pembunuhan
Data Buku:
Judul Asli : Sixtive
Penulis : Geanna Kim
Platform : Cabaca
Blurb:
Manusia menempati
seluruh ketakutan dalam hidup Gwen Zefanya. Ketakutan dan dendam ini bermula
dari tragedi memilukan yang menimpa kakaknya lima tahun silam. Pada bulan Maret
yang seharusnya cerah, Hara Naomi Anatasya ditemukan tewas tenggelam di Danau
Kenanga dalam kondisi leher tersayat. Gwen sangat yakin kasus kematian kakaknya
bukan bunuh diri, melainkan pemunuhan.
Lima tahun kemudian saat
investasi yang dilakukannya seorang diri mengalami kebuntuan, terjadi
pembunuhan lagi yang kasusnya ditutupi sebagai bunuh diri oleh kepolisian. Di
saat bersamaan, Gwen yang tengah menjalani masa PKKMB dari kampus menemukan
kejanggalan dalam BEM prodinya.
Pecahan bidak catur
pembunuh itu berserakan di sekelilingnya, memaksa gadis itu menjalani hidup
yang dikepung pembunuhan sadis, kutukan dan ancaman jeruji besi. Gwen hampir
tak bisa melihat titik terang dari kasus ini. Sampai sebuah dongeng dimainkan
dan Gwen sadar bahwa ia telah terjebak dalam lingkaran pembunuhan berantai.
Review novel Cabaca kali
ini saya beri judul Pesta Pembunuhan, berdasarkan novel online Indonesia yang
memiliki judul asli Sixtive. Sixtive
merupakan salah satu novel thriller di website baca novel gratis, Cabaca. Dari
blurb di atas, dapat diketahui bahwa konflik dari Sixtive adalah tokoh utama
terjebak di lingkaran pembunuhan. Tokoh utama itu bernama Gwen.
Sejak kematian kakaknya,
Hara, Gwen mengumpulkan banyak sekali informasi, tapi informasi itu tidak
kunjung menemukan titik terang. Barulah ketika dia PKKMB, satu demi satu
kebenaran terkuak. Gwen pun harus berhadapan dengan Ben, Sean, Abed, Kombespol
Julius, dan banyak orang lainnya.
Membicarakan naskah
thriller, kebanyakan novel hanya berfokus ke plot semata, tapi melupakan aspek
penting dari genre thriller, yakni ketegangan. Saya rasa Sixtive cukup berhasil
membuat saya penasaran dan bertanya-tanya, siapa dalang atas semua ini? Kenapa
para pelaku begitu terobsesi untuk membunuh?
Penulis mampu
menyebarkan petunjuk di sepanjang cerita. Sixtive membuat pembaca berskepulasi
dan berpikir mengenai dalang dan sebab atas prahara yang ada. Secara
keseluruhan, saya cukup menikmati Sixtive sehingga saya pun membuatkan review
novel Cabaca.
Saya juga menyukai
bagaimana penulis menghadirkan latar tempat di Indonesia. Meskipun saya sedikit
kecewa karena unsur kebudayaan yang ada sedikit sekali, penulis lebih banyak
mengembangkan cerita berdasarkan dongeng luar negeri. Ini bukan hal salah.
Setiap penulis bebas berekspresi apa pun terhadap apa yang dia tulis. Meskipun
begitu, kalau saya boleh berharap, semoga ke depannya akan ada banyak lagi
novel-novel yang berlatarkan Indonesia, membahas kebudayaan dan kearifan lokalnya.
Kamu bisa membaca
Sixtive di aplikasi baca novel Indonesia, Cabaca. Novel ini telah tamat
sehingga kamu bisa maraton dan membaca sepuasnya. Kamu bisa baca novel gratis
Sixtive di waktu Happy Hours.
Sebelum menutup review
novel Cabaca kali ini, saya ingin menambahkan bahwa Sixtive asyik sekali untuk
menemani waktu gabutmu. Tidak ada novel yang benar-benar sempurna di dunia ini,
begitu pula Sixtive. Saya menemukan ada banyak serbuan –nya, yang sedikit
menganggu keenakan membaca kalimat. Kemudian pula ada beberapa kalimat yang
saya saya kurang efisien. Seperti di bawah ini:
Hamparan bunga-bunga hias dan rumput yang dibentuk sedemikian rupa bisu menyaksikan dua anak manusia itu saling diam.
Kalau penulis mau
mengubah struktur kalimat atau memberikan tanda baca, saya rasa kalimat di atas
akan lebih enak untuk dibaca. Contoh: Hamparan bunga hias dan rumput yang dibentuk
sedemikian rupa, menyaksikan dua anak manusia itu membisu.
Atau apabila diubah struktur kalimatnya menjadi: xxx (nama tokoh) dan xxx (nama tokoh)
berdiri diam di antara hamparan bunga hias dan rumput yang disusun cantik.
Ada juga penggunaan kata
yang saya rasa kurang cocok untuk dituliskan, seperti netra sebagai pengganti
mata. Saya rasa kata netra lebih bagus ditulis untuk naskah yang memiliki
nuansa sendu mendayu atau berbau sejarah, alih-alih kasus pembunuhan bernuansa modern.
Saya menunggu kelanjutan
cerita keren ini, semoga penulis tidak menggantung pembaca terlalu lama.
Yuk download Cabaca, aplikasi
baca novel gratis, untuk membaca cerita-cerita keren lainnya.
Posting Komentar
0 Komentar