resensibuku
[Book Review] Dua Cemara di Cabaca
Tentang Perbedaan
Membicarakan mengenai kisah beda agama memang tidak pernah ada habisnya. Hanya saja, selesai membaca novel ini, saya belum menemukan bagian unik yang membedakan novel ini dengan tulisan bertema sama yang ada diluaran sana.
Dua Cemara berkisah mengenai Junos dan Astin yang dipertemukan lewat kejadian tidak sengaja. Lalu, hari demi hari keduanya kian bertambah cocok hingga memutuskan untuk menjalin kasih.
Seperti cerita-cerita pada umumnya, hubungan mereka pun ditentang orang tua dan keputusan haruskah salah satu di antara mereka berpindah agama, mulai menyerang mereka. Ini bagian yang paling saya suka karena dalam adegan ini, kita diajarkan untuk bertoleransi, tapi tetap tidak melewati batas-batas keagamaan. Dikisahkan Astin yang notabennya seorang muslim, mulai mengenal Alkitab, sedangkan Junos yang merupakan seorang Kristiani mulai mengenal Alquran. Sayangnya, pada bagian ini, hanya sekilas sekali, tidak ditunjukan secara mendetail ketika Astin mendalami Alkitab, maupun sebaliknya.
Secara keseluruhan, plot dan alur dalam cerita ini cukup baik, sekalipun seperti yang sudah saya katakan diatas, saya belum menemukan keistimewaannya. Saya yakin, cerita ini akan bertambah bagus, jikalau konflik utamanya lebih diolah lagi, sedangkan twist yang ada, cukup membuat saya terkejut, apalagi dibagian akhirnya.
Senang sekali bagi saya bisa membaca novel yang ditulis oleh pria, setidaknya kita bisa melihat suatu perkara dari sudut pandang pikiran pria. Dua Cemara merupakan novel kedua J. P. Sunu di Cabaca.
Kamu juga bisa membaca novel saya yang berjudul Pacaran di sana.
Identitas Buku:
Judul Asli: Dua Cemara
Penulis: J. P. Sunu
Penerbit: Cabaca
Posting Komentar
0 Komentar